Thursday, April 24, 2025

mengiringi.

awan berarak perlahan,
angin meniup niup, sayu.
tangan melambai lambai goresan,
tunduk hormat kepada kamu,

lalu timur, menghembus kata bisu.

[chorus]
erti kata setia
namun dalam sepi
kerana cinta meski badai menguji
tetaplah tumbuh
tetaplah hidup
didalam hati yang tak pernah mati
membawa tangisan
saling mendengar

ombak menghantui badai kita

kau aku saling bertahan, membantu jiwa layu
angin menjadi pengirim pesan kepada
cinta mana takkan bersatu, walau musim dingin,
beranjak ke barat menjadi mimpi mimpiku semuanya semu.
ingin ku benamkan muka berdoa pada pencipta.

tak bisa lagi berperang.
badai lara kian usang.

[chorus]
erti kata setia
namun dalam sepi
kerana cinta meski badai menguji
tetaplah tumbuh
tetaplah hidup
didalam hati yang tak pernah mati
membawa tangisan saling mendengar
doaku menyerta mengiringi
meski musim luruh,
panas atau musim bunga silih berganti
ku mahu kau tetap dihati. tetaplah ada

meski jarak hanya soal ruang
kasih bukan sekadar terbentang
rindu tak bisa lagi dituang
itu lebih bimbang
tetaplah tumbuh tetaplah hidup
tetap dihati tetaplah ada
dari dulu, hingga kini,
dari dulu hingga kini,
buat selamanya

meski bicara dalam sunyi melihat awan semakin samar
bintang kita tak lagi serupa dalam kata kata,
tatapan yang panjang
rindu tak bisa lagi menyapa

erti kata setia.

namun dalam sepi
kerana cinta meski badai menguji
tetaplah tumbuh
tetaplah hidup
didalam hati yang tak pernah mati
membawa tangisan
saling mendengar
doaku menyerta,

mengiringi.
kamu.