mata yang leka mendengar kisah rintihan,
diselimuti air mata yang kosong tanpa hati,
dengan sekadar kehadirannya itu membuatku setia mendengar,
dibelai rambutnya yang halus.
sumpah seranah diberikan dengan hati yang terbuka,
dirobek dunia yang nyata,
dipijak langit yang luas,
dipergunakan semesta yang terbentang.
satu persatu kisah selam memori.
oh. bukan satu,
bukan dua,
bukan tiga,
ya. empat.
harap dunia akan menemanimu kelak.
cuma satu ku pinta.
JANGAN MUDAH PERCAYA.
dirimu beharga lebih dari permata.
dan kau cuma harus,
percaya.