setelah penat melakar titik titik di permukaan kertas,
kini tiba masa untuk sambung dari satu titik ke titik yang lain,
titik yang tiada noktah itu terus dilakar sehingga kehabisan dakwat.
kadang ia menjadi satu liku yang tajam dan perih.
aku masih memegang pena yang sama.
pena yang aku selesa,
pena yang aku guna sejak dulu,
pena yang ada denganku saat jatuh dan melayang tinggi.
titik pertengahan kini tiba,
tarik nafas sedalam mungkin untuk bersedia beberapa hari lagi.
aku bahagia? mungkin.
aku letih? sudah pastinya.
aku tidak memerlukan pertolongan? mungkin ini cara aku.
cara aku mengatur,
cara aku menyambung titik,
cara aku untuk terlihat sempurna,
cara aku memudahkkan mereka.
mereka?
pasti saja mengekor tanpa sebarang alasan.
jam menunjukkan angka 1259 pagi.
aku masih disini memikirkan kapan titik titik ini bisa berhenti.
kapan?