dua insan, satu jiwa, satu kata.
cuba lihat kita. menjadi manusia,
yang indah berdampingan.
dua insan, puluh tawa. beribu impian.
jika begini caranya. hati kita tidak lelah,
cinta kita tidak pernah kalah,
benar, cuba lihat kita kembali.
apakah cinta ini masih sama?
jika kau tahu inikan jadi penghujungnya.
cerita kita takkan seperti di film utara,
lucu, gemas serta romantik dicipta,
cerita kita kan berjalan
perlahan keselatan.
akan mengerti apa yang kita katakan.
bencana bencana berada di luar rencana,
tepis segala fana merana
aku ini banyak takutnya,
misalnya kehilangan dirimu tak berganti,
jelas itu bukan hal yang aku suka,
hal yang ku suka didekatmu,
kau adalah orang favoritku nombor satu,
nombor dua, tiga, empat lima enam,
isinya namamu ku tulis besar semua.
sehingga hitungan yang ke seribu,
menjadi sejuta hal yang tak bisa lepas,
pelukkan lah yang kuat.
bawalah kembali jiwa yang lara ini,
agar kita bisa berlayar kembali,
sentuhlah rasa yang lemah ini,
hiduplah terus, ada lah terus.
seperti semua makhluk yang dulu,
menjadi favoritmu di dalam telivision itu.
berdua kita disana. mengira tanpa sudah
cerita kita takkan seperti di film utara,
lucu, gemas serta romantik dicipta,
cerita kita kan berjalan tepis segala fana merana
percayalah hanya kau yang mampu,
mencuri hatiku hal yang tak bisa jelas,
aku pon tak mengerti.