hening,
dimalam yang dingin.
pejamkan matamu sebentar.
alirkan lelahmu di bahuku.
bahang,
pabila siang menerang
tatkala ku sendiri kesepian
mencari jalan cahaya yang malap
jalan pulang kita, membeku kaku disitu.
disuluh serpihan cahaya yang memancar.
malam bertanya,
mengapa rindukukan orang yang jauh.
tidurku tidak lena
mengingatkan si dia yang dura
aku menangis dan terdiam
seketika kenangan datang kembali
membuat otak ku celaru menjadi
aku mencoba untuk kuat
namun hakitkatnya diri ini tak terdaya.
benar kata orang,
hancur itu lebih mudah dari bertahan.
cinta dan jiwa tidak akan kebal selamanya.
tangan dan mata tidak akan lagi sejiwa.
harapan dan impian disertakan serapah makian.
apa kita punya kita?
yang boleh melawan dunia?
kata orang juga
bersama tidak semestinya perlu
kita punya kita itu tentu.