hal yang sama kini berbangkit,
bangkit bagai tidak di endah,
bangkit memberi beban di kepala,
bangkit yang tiada solusi.
bukan sekali,
bukan dua kali,
mungkin sudah sampai angka puluh.
seperti biasa, aku tidak melawan,
hanya mempertahan tembok dengan kudrat tersisa,
ya, mungkin aku yang tidak peduli masa masa bersama,
aku tidak hirau membiar menjadi dashcam,
aku tidak peduli sedikit juga tidak,
egoku yang lama terdampar kini menjadi amarah semerah delima,
aneh?
tidak bagiku.