Thursday, April 8, 2021

khayal

 malam itu sepi,

bulan tidak munculkan diri, mungkin ingin melangkah masuk ke bulan hijrah.

tatkala mata semakin layu jari jemari meronta ingin dibelai.

satu tangan menyambut.

yang dulu kusut kini tenang,

selamat.


kucupan di dahi membuatku kaku dan dilindungi.

malam itu tidak seperti malam sebelumnya.

yang sepi kian indah,

yang serabut kian membuatku kembali tersenyum.

satu pelukan yang erat diberikan.

sekali lagi aku hanya kaku dan terus menangis.

entah mengapa emosi malam itu bergelora.

tarik nafas sedalam yang mungkin dan lepaskan hingga hilang nyawa.


kuatkan diri untuk berbicara,

aku tewas.

menangis dalam pelukan erat yang tidak mungkinnya dilepaskan ku tatkala itu,

"mungkin dia merasakan hal yang sama", aku berceloteh

ternyata iya.

seusai aku menceritkan hal yang terjadi,

dia kembali bersuara,

sayu.

ceritanya tentang kisah silamnya,

aku hanya mendengar,

akur.


malam itu tidak seperti malam yang lalu,

malam itu aku merasakan hidup kembali,

malam itu aku merasakan ada orang dibelakangku,

malam itu aku kembali berdiri menuju hadapan.


mungkin perkenalan begitu singkat tapi cukup membuatkan ia bermakna,

membuatkan aku lebih tenang menghadapi hari mendatang,

membuatkan aku lebih peka terhadap sekeliling aku,


mungkin hanya aku yang merasakan hal ini,

mungkin juga kau merasakan hal yang sama,

tapi cukup kita simpan rasa ini agar tidak berkelahi dimasa mendatang,


imaginasi telah menghanyutkan ku,

mimpi ku sempurna.